Tuesday, 09 July 2019 09:00:00

Pre Marital/ Bridezilla Syndrome

Pernikahan

Pernikahan adalah hal yang dinanti oleh semua pasangan setelah melewati berbagai fase mulai dari “pedekate” saling mengenal dengan orang tua dan kerabat pasangan, hingga akhirnya lamaran. Lalu sampailah pada tahap mempersiapkan pernikahan sampai hari H. Semakin jelas bayangan kamu akan terbangun di pagi hari di samping orang yang kamu cintai. Namun semakin dekat dengan hari H, kamu tiba-tiba merasa tertekan dan meragu. Kemudian timbul pemikiran seperti “Apakah dia pantas untuk menjadi pasangan saya? Apakah saya akan selalu bahagia dengan dia? Apakah saya mampu menjadi pasangan yang baik? Apakah setelah menikah saya jadi tidak sebebas ketika lajang?” dan pada tingkat yang lebih serius kamu bisa kehilangan nafsu makan, mudah marah dan jadi super sensitif. Kalau kamu punya kekhawatiran dan menunjukkan gejala tadi, jangan takut karena hal itu ternyata sangat wajar dialami para calon pengantin, lho! Para ahli menyebutnya sebagai “Premarital syndrome” atau yang sering juga disebut Bridezilla syndrome.

source: glamour.com

Apa itu Premarital syndrome a k a Bridezilla syndrome?

Premarital syndrome adalah suatu kondisi psikologis yang dialami oleh calon pengantin dimana terjadi kecemasan atau tekanan menjelang hari pernikahannya. Sebagian besar calon pengantin mengalami ini, namun selama masih dalam batas wajar dan dapat terkendali maka tidak akan menjadi masalah. Ada beberapa hal yang merupakan ciri-ciri dari  premarital syndrome ini, biasanya berupa kecemasan dan keraguan akan diri sendiri dan juga pasangan, ketakutan akan ekspektasi kehidupan setelah pernikahan, biaya, keluarga pasangan dan sebagainya. Lalu bagaimana cara mengatasinya?

source: glamour

Cara mengatasi Premarital/Bridezilla syndrome:

  1. Bicarakan Dengan Pasangan

source: strongconnections.nl

Katakan pada pasanganmu tentang kekhawatiran kamu. Komunikasi merupakan cara yang baik untuk menghindari adanya konflik, dia pasti akan mengerti kenapa kamu menjadi lebih sensitif dari biasanya.

  1. Olahraga

source: Andrew Tanglao

Percayalah, olahraga akan membawa dampak baik karena olahraga dapat memperlancar suplai oksigen ke otak sehingga dapat mengurangi stressmu.

  1. Luangkan Waktu Untuk “Me Time”

source: Alisa Anton

Ambil satu-dua hari libur dan bebaskan dirimu dari segala urusan pernikahan dan pergilah ke salon, spa atau hal lain yang kamu sukai!

  1. Rancanglah Acara Bersama Pasangan

source: Alex Holyoake

Kamu bisa atur waktu untuk mengambil libur singkat atau hanya sekedar makan malam romantic bersama pasangan tanpa membahas pernikahan. Anggap saja rehat sejenak dan nikmatilah quality time bersama yang terkasih.

  1. Jangan Ragu Meminta Pertolongan

source: Tim Gouw

Kamu bisa ceritakan pada keluarga, sahabat atau kalangan professional (konselor pernikahan) bahwa hal ini sangat mengganggu dan mereka akan memberikan saran yang tepat untuk kamu.

 Dalam kehidupan, masalah pasti akan hadir, ingat, nobody’s perfect. Namun mengingat bahwa kamu pastinya sudah melalui banyak rintangan untuk sampai pada fase ini, jangan biarkan kekhawatiran mengurangi tekadmu untuk memulai lembaran kehidupan yang baru. Kuncinya adalah komunikasi, dan percaya bahwa semua akan baik-baik saja.

 

Cheers!

-myn- creatzy

Preview Template
Creatzy pixel